Welcome

Rabu, 23 September 2015

Negara - Negara Fasis Pada Masa Perang Dunia II (1939-1945)

Posted by Ohatsu Takaeda On 05.37 1 komentar

Lahirnya negara - Negara Fasis (AXIS)


Fasisme berasal dari kata Fascio yang artinya ikatan panah dan kapak di dalamnya.Merupakan lambang kekuasaan pemerintahan romawi kuno di zaman julius caesar. Dari paham Ultranasionalisme (Rasa kecintaan kepada tanah air yang berlebihan) lahirlah negara" fasis, Fasisme adalah paham yang mendudukan kepentingan negara atas segalanya dan cenderung mengabaikan kepentingan perseorangan. Negara-negara fasis sangat berambisi memperluas wilayah (ekspansi).

Negara" Fasis antara lain:
1.) Jepang


Dibawah pimpinan Kaisar Hirohito (1912-1989), Fasisme di Jepang Bercorak militer, Yang didukung kerja sama golongan militer (Gunbats) dan kapitalis (zeibatsu). Fasisme di jepang bersumber dari ajaran shinto (isme) yang sejak restorasi 1967 menjadi agama negara.

2.)Jerman

Dibawah pimpinan Seorang tentara bernama Adolf Hitler, Adolf hitler memiliki ambisi besar untuk mengembalikan  kejayaan pada masa lampau sebelum terjadi perang dunia I.

Untuk memperkuat ambisinya Hitler menempuh upaya sebagai berikut.
- Memperkuat dukungan rakyat terhadap partai nazi
- Mengobarkan semangat anti yahudi
- Membangun angkatan perang yang kuat
-Tidak mengakui perjanjian Versailles (Perjanjian yg merugikan jerman akibat kalah perang pada      PD1)
- Menghapuskan semua hak bicara, menulis, berfikir, Berpendapat, dan digantikan dengan sistem komando yang berada di tangan fuhrer (diktator tertinggi di jerman)
- penghapusan sistem negara bagian yang telah berjalan berpuluh-puluh tahun.
- Mencabut Hak-hak sipil rakyat sebagai hak perorangan dan diganti dengan hak kemasyarakatan untuk kepentingan negara.
- Membunuh siapa saja yang dianggap lawan, termasuk orang-orang komunis.

3.)Italia

Diktator Paham Fasis di italia Benito Mossoulini, Ia bercita-cita memperbaiki kehidupan bangsa italia dengan perbuataan nyata.
Fasisme di italia menghendaki hal-hal berikut.
- Negara totaliter
- Pemerintahan diktator-partai, Yaitu partai fasis
- Hanya ada satu pemimpin
- Ekonomi negara yang ditujukan ke arah autarki (berdiri di atas kaki sendiri)

Sebagai seorang diktator, Mossoulini sangat membenci ajaran liberalisme yang berciri khas demokrasi dan ajaran komunisme serta sosialis. ia berpendapat bahwa ajaran liberalisme dan komunisme merupakan penghambat bagi kemajuan italia untuk kembali ke masa kejayaannya.


1 komentar:

Posting Komentar